Jumat, 14 November 2008

Antioksidan dapat memicu kanker?

Beberapa waktu yang lalu, saya pernah melihat suatu artikel di Artikel tertentu (sebut saja artikel XX) yang ditulis oleh …(Sebut saja Mr.X). Beliau mengatakan bahwa antioksidan malah dapat menyebabkan kanker. Padahal, selama ini masyarakat umum justru menggunakan antioksidan untuk mencegah timbulnya penyakit kanker. Si penulis di majalah tersebut memberikan alasan-alasan, mulai dari data klinis hingga mekanisme molekuler, yang menunjukkan bahwa antioksidan dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, sebagai orang yang berkecimpung di dunia farmasi saya memiliki tanggung jawab untuk membantu menyelesaikan pernyataan yang kontroversi tersebut.
Saya akan menjelaskan :
1. Pengertian dan mekanisme Antioksidan
2. Pengertian dan Mekanisme Terjadinya Kanker
3. Perbedaan antara ”mencegah” dan mengobati

1. Antioksidan adalah

Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas and mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal, protein, dan lemak. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif

Ada beberapa bentuk antioksidan, di antaranya vitamin, mineral, dan fitokimia. Berbagai tipe antioksidan berkerja bersama dalam melindungi sel normal dan menetralisir radikal bebas.

Bahaya radikal bebas adalah dapat memicu kanker dan serangan jantung serta dapat memperepat proses penuaan.

2. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau radiasi.
Mekanisme kanker oleh adanya radikal bebas adalah dengan adanya penyerangan radikal bebas terhadap gen (DNA) yang bertanggung jawab terhadap regulasi keseimbangan apoptosis dan proliferasi sel. Bila gen regulator tersebut rusak maka akan menghasilkan protein (terdiri dari: protein fungsional, enzim, dll) regulator yang rusak juga.

Padahal, protein-protein tersebut mengatur keseimbangan antara apoptosis dan proliferasi sel. Bila protein sel tersebut rusak, misalnya mengakibatkan proliferasi sel yang tinggi, maka dapat berkembang menjadi kanker. SEHINGGA JELAS BAHWA RADIKAL BEBAS DAPAT MENGINISIASI (provokator) TERJADINYA KANKER. Sehingga, PEMBERIAN ANTIOKSIDAN DAPAT MENGHAMBAT TERJADINYA INISIASI KANKER OLEH RADIKAL BEBAS.

Walaupun demikian, tanpa antioksidan (asupan dari luar, dari makanan maupun suplemen kesehatan) tubuh telah memiliki sistem pertahanan dan pengawasan yang ”SUPER KETAT” terhadap timbulnya kelainan pada sistem tubuh kita. Sehingga, bila ada gen (DNA) yang rusak akibat adanya serangan radikal bebas, maka tubuh akan mengaktifkan sistem perbaikan. Perbaikan akan dilakukan melalui serangkaian reaksi biokimia untuk memperbaiki gen yang rusak tersebut hingga kembali ke bentuk semula (normal). Namun, bila kerusakan tersebut terlalu parah dan tidak bisa diperbaiki akibat terlalu banyaknya radikal bebas yang merusah, maka tubuh akan mengaktifkan sistem pertahanan terakhir yaitu ”BUNUH DIRI”. Artinya, sel yang mengandung gen rusak tersebut akan dihancurkan. Pembunuhan sel tersebut dapat melalui 2 cara, yaitu pembunuhan secara sadis (nekrosis) maupun secara menyenangkan (apoptosis). Salah satu perbedaan nekrosis dan apoptosis adalah: nekrosis menyebabkan inflamasi (nyeri,bengkak, dll), sedangkan apoptosis tidak. SEHINGGA DENGAN MENINGKATNYA RADIKAL BEBAS, MAKA SINYAL APOPTOSIS AKAN MENYALA (TURN ON), dan pada akhirnya akan mencegah berkembangnya kanker. SEHINGGA WAJAR, bila Mr.X mengatakan bahwa antioksidan (yang mengurangi radikal bebas) dapat memicu kanker.

3. Sebenarnya masalah 2 hal yang kontroversi tersebut dapat kita atasi bila kita mau melihat tentang kapan antioksidan dipakai. Ingat, KAPAN ANTIOKSIDAN DIPAKAI? Bila antiokasidan dipakai sebelum ter-inisiasi-nya kanker oleh radikal bebas, maka antioksidan tentu dapat mencegah terjadinya kerusakan gen (DNA) oleh radikal bebas karena telah ditangkap oleh antioksidan. Justru, kalau kita jarang mengkonsumsi antioksidan, maka berarti bahwa kita membiarkan radikal bebas tersebut menyerang gen kita.

Namun, apabila Antioksidan dipakai ketika kita sudah terkena kanker, maka menurut saya antioksidan akan memperparah penyakit tersebut. Alasannya, sinyal apoptosis dihambat akibat tidak adanya (atau sedikitnya) radikal bebas di dalam sel yang hiperproliferatif tersebut (sel kanker). Padahal, kita tahu bahwa tingginya jumlah radikal bebas justru membantu untuk menyalakan (turn on) sinyal apoptosis

Walaupun demikian, terlepas dari penjelasan yang saya berikan, sesungguhnya ada tidaknya radikan bebas (termasuk juga ada tidaknya antioksidan) bukanlah menjadi satu-satunya penentu yang mempengaruhi kanker. Masih ada banyak faktor lainnya (seperti jalur terjadinya kanker, pengaruh virus penyebab kanker, mutagen, kondisi psikis, dll) yang mempengaruhi terjadinya kanker.


Penulis: Agung, adalah seorang Peneliti di bidang biologi molekuler kanker. Dia menempuh gelar sarjana di Jurusan Farmasi, Fokus Farmasi Sains dan Industri.

5 komentar:

  1. teman-teman, tolong beri saran ya..

    BalasHapus
  2. bagus banget infonya...

    BalasHapus
  3. apakah masker (yang dipakai orang sedang naik motor) dapat memicu kanker juga ? tolong diteliti ya..

    BalasHapus
  4. masker dapat memicu kanker bila mengandung bahan-bahan yang bersifat sebagai carcinogen ataupun mutagen. untuk lebih lengkap mengenai zat apa saja yang masuk ke dalam golongan tersebut, silahkan cari di situs WHO ataupun artikel ilmiahnya. Tapi, gak mungkin kan kita periksa bah-bahannya apa saja.. kalo menurut saya, kalo bau dari maskernya menyengat (bau bahan kimia yang menyengat), sebainya hindari deh karena bisa mengiritasi jaringan di sistem pernafasan yang dilaluinya. Dan biasanya, jaringan teriritasi yang tidak terobati dan terus menerus dapat meningkat menjadi kanker.

    BalasHapus
  5. Klo pasien tumor payudara rutin mengkonsumsi suplemen yang mengandung betakaroten (antioksidan juga kan), gimana ? boleh tidak? terima kasih banyak.

    BalasHapus